HARITSA SYAMSA VAGANZA saza
SMPN 2 PASURUAN
KELAS 7 A
haritsa syamsa vaganza - saza
Bab 1
Bab 1
Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk Indonesia
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara kepulauan. Ribuan pulau membentang dari
Sabang sampai Merauke dengan beragam keadaan alamnya yang sangat memesona sehingga
banyak bangsa lain yang tertarik untuk datang dan menikmati keadaan alam Indonesia.
Kamu adalah orang Indonesia. Apakah kamu tahu keadaan alam di berbagai wilayah di
Indonesia? Bagaimanakah keadaan alam tersebut? Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia,
sebaiknya kamu mengetahui keadaan alam Indonesia. Rasa cinta dan bangga sebagai
bangsa Indonesia dapat tumbuh jika kamu mengenali keadaan alam Indonesia dan aktivitas
penduduknya. Dengan mempelajari keadaan alam dan aktivitas penduduk Indonesia, kamu
dapat mensyukuri anugerah Tuhan atas keadaan alam Indonesia yang begitu luar biasa.
Pada bagian ini, kamu akan mempelajari keadaan alam Indonesia dengan berbagai aktivitas
penduduknya, khususnya pada era Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam. Sejumlah informasi
tidak termuat dalam materi bab ini, tetapi kamu dapat menelusurinya dari berbagai sumber,
baik dari buku maupun internet.
A. Konektivitas Antar-Ruang dan Waktu
Suatu peristiwa dapat dikaji berdasarkan aspek ruang, waktu, kebutuhan, kemasyarakatan,
dan budaya. Memahami keadaan alam dan aktivitas penduduk kita awali dengan memahami
konsep keterkaitan (konektivitas) antara ruang dan waktu.
Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian
(Sumaatmadja, 1981). Bayangkan jika kamu berada di sebuah ruang, misalnya ruang kelas.
Ruang kelas tersebut tidak hanya lantai, tetapi juga ada udara, langit-langit/plafon ruangan,
dan lain-lain. Demikian halnya dengan ruang permukaan bumi, yang tidak hanya sebatas
tanah yang kita injak, tetapi ada udara, air, batuan, tumbuhan, hewan, dan lain-lain.
Menurut kamu, sampai di manakah batas sebuah ruang? Ruang tidak hanya sebatas
udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer terbawah
yang memengaruhi permukaan bumi. Ruang juga mencakup perairan yang ada di permukaan
bumi (laut, sungai, dan danau) dan di bawah permukaan bumi (air tanah) sampai kedalaman
tertentu. Ruang juga mencakup lapisan tanah dan batuan sampai pada lapisan tertentu
yang menjadi sumber daya bagi kehidupan. Berbagai organisme atau makhluk hidup juga
merupakan bagian dari ruang. Dengan demikian, batas ruang dapat diartikan sebagai tempat
dan unsur-unsur lainnya yang memengaruhi kehidupan di permukaan bumi.
Apakah terdapat keterkaitan (konektivitas) antara ruang satu dan ruang lainnya? Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, kamu harus dapat memahami contoh berikut ini.
1. Peristiwa banjir di Jakarta terjadi karena kerusakan hutan di daerah Bogor. Air hujan
yang jatuh di daerah Bogor sebagian besar masuk ke sungai. Hanya sebagian kecil air
hujan yang terserap oleh tanah di Bogor. Akibatnya, Jakarta terkena banjir yang airnya
sebagian berasal dari wilayah Bogor.
2. Penduduk kota menghasilkan berbagai produk industri, seperti pakaian, kendaraan, barang-
barang elektronik, dan lain-lain. Penduduk desa tidak menghasilkan produk-produk tersebut
sehingga mereka pergi ke kota untuk memperoleh barang-barang tersebut. Sebaliknya,
penduduk kota tidak menghasilkan bahan pangan sehingga mereka memperolehnya
dari penduduk desa. Akibatnya, ada aliran barang dari kota ke desa dan aliran bahan
makanan dari desa ke kota.
3. Lapangan pekerjaan banyak tersedia di kota, sedangkan di desa hanya terbatas pada
sektor pertanian. Akibatnya, banyak penduduk desa yang bepergian ke kota untuk bekerja
atau mencari pekerjaan.
Sumber: evoucher.co.id
Gambar 1.1 Peristiwa banjir di suatu tempat dapat terjadi karena
rusaknya hutan di daerah hulu sungai.
Contoh-contoh tersebut menunjukkan adanya keterkaitan peristiwa dan gejala antar-ruang.
Suatu gejala atau peristiwa pada suatu ruang tidak berdiri sendiri, tetapi akan terkait dengan
gejala atau peristiwa pada ruang lainnya.
Selain terikat oleh ruang, suatu gejala atau peristiwa juga terikat oleh waktu. Sebagai
contoh ‘terjadi peristiwa banjir di Jakarta pada tahun 2013’. Peristiwa banjir tersebut terikat
oleh ruang, yaitu Jakarta dan waktu, yaitu tahun 2013. Suatu peristiwa bahkan seringkali
tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan rangkaian dari peristiwa sebelumnya. Sebagai contoh,
kemerdekaan yang kamu nikmati saat ini merupakan hasil perjuangan para pahlawan kita
dulu. Alangkah tidak berterimakasihnya kita jika kita tidak menghargai jasa para pahlawan
yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan yang kita nikmati saat ini.
Dalam sejarah, konsep waktu sangat penting untuk mengetahui peristiwa masa lalu dan
perkembangannya hingga saat ini. Konsep waktu dalam sejarah mempunyai arti masa atau
periode berlangsungnya perjalanan kisah kehidupan manusia. Waktu dapat dibagi menjadi
tiga, yaitu waktu lampau, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang.
Kisah masa lampau suatu masyarakat terjadi di satu ruang. Ruang tersebut dapat
merupakan daerah kecil seperti rukun tetangga (RT), dapat juga mencakup wilayah yang
lebih luas seperti provinsi atau negara.
Ruang atau tempat digunakan manusia sebagai tempat tinggal dan tempat melakukan
interaksi antara satu dan yang lainnya. Mereka saling menyapa, menegur, berkenalan, dan
saling memengaruhi. Manusia tidak dapat hidup sendiri. Mereka selalu berhubungan dengan
manusia lain. Hubungan tersebut tercermin dalam interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan
kunci dalam sendi-sendi kehidupan sosial karena tanpa interaksi, tidak mungkin terjadi
aktivitas sosial. Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis, baik yang
menyangkut hubungan antara individu dan individu, antara individu dan kelompok, maupun
antara kelompok dan kelompok lain (Soekanto, 2003). Interaksi sosial dapat terjadi antara
individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
Interaksi sosial mendasari aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya satu dan
lainnya. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia menciptakan berbagai hal untuk membuat
kehidupan mereka menjadi lebih baik. Mereka mengembangkan teknologi, nilai, dan norma
untuk bergaul, organisasi sosial-budaya-politik, ilmu pengetahuan, dan berbagai lapangan
kerja untuk mendapatkan kenyamanan hidup. Dengan kemampuan itu, manusia melakukan
perubahan-perubahan terhadap alam dan lingkungan tempat tinggal mereka. Apa yang sudah
mereka hasilkan diwariskan ke generasi penerusnya untuk dikembangkan lebih baik.
Dalam keadaan tertentu, manusia tidak mampu mengubah alam dan lingkungan fisik untuk
memenuhi apa yang mereka perlukan. Lingkungan fisik tempat manusia tinggal mempunyai
keterbatasan tertentu untuk menghasilkan sumber daya yang mereka perlukan. Apa yang
manusia perlukan dihasilkan oleh lingkungan lainnya. Sebaliknya, apa yang dihasilkan oleh
lingkungan mereka diperlukan oleh manusia di lingkungan lain.
Sumber daya yang tidak merata antar wilayah menimbulkan kelangkaan komoditas
tertentu di suatu wilayah. Kelangkaan dapat terjadi karena sumber daya yang tersedia tidak
sebanding dengan kebutuhan. Tidak terpenuhinya kebutuhan manusia berarti munculnya
masalah pemenuhan kebutuhan yang disebut masalah ekonomi.
Masalah ekonomi muncul karena adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas, sedangkan
alat pemenuhan kebutuhan, berupa barang dan jasa, terbatas adanya. Ketidakseimbangan
antara kebutuhan dan ketersediaan alat pemuas kebutuhan disebut kelangkaan. Untuk
mengatasi kelangkaan, diperlukan kegiatan ekonomi yang menunjangnya. Dalam kegiatan
untuk memenuhi kebutuhan ekonomi ditentukan oleh interaksi sosial.
Kebutuhan manusia dipenuhi melalui proses interaksi sosial. Interaksi sosial sudah terjadi
sejak manusia ada. Pada zaman nenek moyang kita, pemenuhan kebutuhan hidup diawali
dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan. Dengan makin meningkatnya kebutuhan
dan keterbatasan ruang serta sumber daya, manusia mulai hidup menetap dan bercocok
tanam.
Untuk memenuhi kebutuhan akan barang yang belum mampu dihasilkan sendiri, manusia
melakukan barter. Barter adalah cara berdagang yang dilakukan oleh masyarakat melalui
pertukaran barang. Cara ini dilakukan ketika belum ditemukan uang sebagai alat tukar. Apakah
dengan barter kebutuhan mereka terpenuhi seluruhnya? Ternyata tidak karena keterbatasan
potensi sumber daya alam yang terdapat di wilayah masing-masing.
B. Letak Wilayah dan Pengaruhnya bagi Keadaan Alam Indonesia
Letak suatu tempat di permukaan bumi tidak hanya sekadar posisi suatu objek di permukaan
bumi, tetapi juga karakteristik yang ada pada tempat tersebut. Setiap tempat akan menunjukkan
perbedaan dengan tempat lainnya di permukaan bumi. Bagaimanakah dengan letak wilayah
Indonesia? Gambaran umum tentang pengaruh letak Indonesia terhadap keadaan alamnya
akan diuraikan berikut ini.
dan seterusnya ...............................
baca buku kurikulum 2013 (K13) ips kelas 7
Tidak ada komentar :
Posting Komentar